INFOLUBUKLINGGAU.COM -- TERINSPIRASI mungkin itulah kata yang cocok untuk menggambarkan pengadopsian konsep kampung yang dilakukan oleh Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Tertarik melihat unik dan indahnya Kampung Warna Warni yang berada di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, membuat daerah yang berada di ujung Sumatera Selatan tersebut ikut mempercantik kampungnya.



Dua kecamatan yang ada di Lubuklinggau dicat ulang dengan warna-warna yang esentrik dan berbeda. Wilayah yang berada di bantaran sungai tersebut melakukan pengecatan sama persis seperti yang dilakukan sebelumnya oleh Kampung Jodipan. Alasan menyamakan konsep pengindahan kampung ini menurut Ketua Tim Penggerak TP PKK Kota Lubuklinggau, Yeti Oktarina Prana ialah inisiatif dari pemerintah dan PKK untuk mengadopsi cerita akan keindahan Kampung Warna-warni di Malang yang sudah tersohor. “Kita punya kawasan yang dilewati sungai yang indah, namun perumahan di sekitarnya masih terlihat kurang baik. Karena itu kedatangan kami ke (Kota) Malang untuk belajar ke Kampung Warna Warni,” ucap Oktarina seperti yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Malang, Senin (24/7/2017).

SHARE LOC: Kampung Warna-warni di Lubuklinggau, Mampukah Saingi Keindahan Malang?

Tidak bisa disangkal memang, saat ini wisatawan seakan berbondong-bondong memburu destinasi wisata yang unik dan ciamik, ditambah dengan adanya kebiasaan mengunggah foto di Instagram membuat daerah-daerah yang instagramable pun dicari. Bahkan, banyak wisatawan yang sebagian besar kaum muda rela mengunjungi tempat-tempat yang jauh dan terkadang membahayakan nyawa demi sebuah foto yang instagenic. Hasil dari pengecatan ulang kampung pun tidak sia-sia. Keindahan dinding-dinding rumah menjadi bertambah, ada salah satu dinding yang dilukis pemandangan Tembok Besar China. Lukisan tersebut terlihat sangat nyata dan unik dengan gaya lukisan tiga dimensi, sehingga dapat memberikan efek pengunjung seperti ada di Tembok Besar China versi kartun.


Efek pengecatan ulang Kampung Warna Warni ala Sumatera Selatan ini pun berhasil membuat Kelurahan Linggau Ulu dan Kelurahan Uluk Surung berubah secara drastis. Kampung terlihat sangat bersih, dan sampah-sampah tidak ditemukan sedikitpun yang berserakan. Penduduk juga turut merasakan perubahannya kampung yang ditinggalinya, jika semula banyak yang belum memiliki pekerjaan, kini mereka dapat memanfaatkan Kampung Warna Warninya untuk kegiatan ekonomi yang menguntungkan.

Sumber: okezone

Kampung Warna-warni di Lubuklinggau, Mampukah Saingi Keindahan Malang?


Di beberapa kalangan ada yang sangat girang bila telah mendapatkan SK pengangkatan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Kegirangannya sebagian pegawai adalah agar bisa mengajukan kredit bank dengan mudah. Kalau kredit bisa dengan mudah tentu akan mendapatkan mobil, motor, atau rumah dengan mudah.

Itulah mengapa sebagian orang begitu semangat menjadi PNS, namun kami tidak katakan semuanya punya maksud seperti itu. Mohon tidak salah paham. Namun inilah prinsip sebagian pegawai.

Masa pengembalian pinjaman atau tenor ada yang maksimal adalah 10 tahun dengan besaran cicilan adalah 60% dari gaji pemohon kredit yang bersangkutan.

Yang kami dengar dari sebagian pegawai negeri, gara-gara mesti mencicil seperti itu dari gajinya, sampai ada yang hanya membawa pulang Rp.60.000,- ketika gajian karena sebagian besar membayar cicilan di mana-mana. Wallahul musta’an.

Misalkan untuk PNS golongan III-B dengan gaji Rp 3 juta per bulan maka pinjaman yang diizinkan adalah Rp 216 juta yang merupakan hasil perkalian dari 60% gaji dikalikan dengan 10 tahun masa cicilan.

Enak Benar yah Jadi PNS
Namun kaya dengan harta riba jelas tidak tenang. Dosa dan harta haram jelas menggelisahkan jiwa. Dari Nawas bin Sam’an, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى نَفْسِكَ
“Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia. Sedangkan kejelekan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa.” (HR. Muslim no. 2553)

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Dosa selalu menggelisahkan dan tidak menenangkan bagi jiwa. Di hati pun akan tampak tidak tenang dan selalu khawatir akan dosa.”

Tak Percaya Kalau Pengajuan Kredit Bank Itu Riba?
Coba bayangkan, mobil yang asalnya bisa dibeli dengan harga 160 juta rupiah secara cash karena kredit bank , akhirnya bisa dibayar hingga 200-an juta rupiah.

Padahal kaedah yang patut diingat oleh setiap muslim bahwa setiap utang piutang yang dalamnya ada keuntungan, maka itu adalah riba. Hakekat yang terjadi dari jual beli kredit lewat leasing atau bank adalah utang piutang bukan jual beli. Ini yang patut dipahami.

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

وَكُلُّ قَرْضٍ شَرَطَ فِيهِ أَنْ يَزِيدَهُ ، فَهُوَ حَرَامٌ ، بِغَيْرِ خِلَافٍ
“Setiap utang yang dipersyaratkan ada tambahan, maka itu adalah haram. Hal ini tanpa diperselisihkan oleh para ulama.” (Al Mughni, 6: 436)

Bukan hanya rentenir yang kena laknat, namun nasabah riba kena laknat. Patut diingat bahwa makna laknat adalah jauh dari rahmat Allah.

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits ada penegasan haramnya menjadi pencatat transaksi riba dan menjadi saksi transaksi tersebut. Juga ada faedah haramnya tolong-menolong dalam kebatilan.” (Syarh Shahih Muslim, 11: 23)

Kami mengemukakan bahasan ini karena sebagian pegawai negeri baru merasakan penyesalan setelah mengetahui hukum riba. Semoga semakin membuka hati pegawai yang lain dan kaum muslimin secara umum akan bahaya riba.

Coba kita memiliki sifat qana’ah, yang dijadikan standar mulia bukanlah kekayaan harta namun hati yang baik dan selalu merasa cukup.

Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051). Kata para ulama, “Kaya hati adalah merasa cukup pada segala yang engkau butuh. Jika lebih dari itu dan terus engkau cari, maka itu berarti bukanlah ghina (kaya hati), namun malah fakir (hati yang miskin)” (Lihat Fathul Bari, 11: 272).

Ini doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering beliau panjatkan agar kita selalu dicukupi dengan yang halal,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Allahummak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa aghni-nii bi fadhlika ‘amman siwaak”, artinya: Ya Allah, anugerahkanlah padaku yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu. (HR. Tirmidzi no. 3563, hasan)

Tidak ada larangan sama sekali untuk menjadi PNS, namun marilah tulisan sederhana ini menjadi renungan agar kita tidak menggampang-gampangkan transaksi riba. Prinsip penting, “Carilah keberkahan, bukan yang penting punya.”

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Sumber: muslim.or.id


Hukum Pinjam Uang di Bank Dengan SK PNS


Siapa yang tidak tahu rancangan ‘suami bekerja dan istri mengurus rumah tangga’., hal semacam itu seperti telah jadi hukum tak terdaftar yang mengedar di beberapa orang.

Walaupun katanya R. A Kartini telah berhasil memperjuangkan emansipasi wanita, namun sesungguhnya jati diri seorang wanita masih tetap bergelut pada permasalahan rumah tangga.

Ya, mungkin saja sebagian telah mengerti makna persamaan gender yang harusnya, namun apakah semua suami menginginkan membantu istri kerjakan pekerjaan rumah tangga?

Biasanya suami seolah-olah malas membantu istri untuk sedikitnya membersihkan piring setelah makan malam atau mengepel lantai. Mereka begitu gengsi untuk turut dan memperingan pekerjaan istri yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga.

Hal semacam itu bisa saja saja bisa dimaklumi apabila sang istri tidak bekerja dan hanya k0nsentrasi pada keluarga. Namun disadari atau tidak, pekerjaan rumah tangga yang terlihat sepele itu kenyataannya menguras tenaga yang demikian besar.

Oleh karena itu harusnya sebagian suami ikhlas membantu mengurangi beban sang istri. Sedikitnya bantulah istri untuk bersihkan piring atau membantu memeras cucian dan menjemurnya di tempat yang disediakan.

Suami dan istri yang keduanya sama-sama bekerja dan ribet dengan pekerjaan di luar akan mengakibatkan persoalan yang mungkin begitu serius.

Biasanya sebagian istrilah yang disalahkan dengan kondisi rumah yang tidak teratasi, karena biasanya suami beranggapan bila rumah yakni permasalahan wanita dan sudah semestinya  istri lakukan itu semua.

Aisyah Radhiyallahu pernah bertanya: “Apakah yang ditangani Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam di dalam rumah? Aisyah menjawab ‘Beliau adalah manusia manusia pada umum. Beliau menambal pakaian sendiri, memeras susu dan melayani diri beliau sendiri’.”  (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Seorang Rasul yang demikian dicintai Allah dengan juga ketawadhuan dan sikap rendah hatinya turut membantu istrinya dalam pekerjaan rumah tangga dan tak serta merta membebankan semua pekerjaan pada Aisyah.

Tidakkah dengan keduanya sama bahu membahu membereskan banyak hal yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga dapat mempererat hubungan suami dan istri?

Dengan keduanya sama bersihkan sisi rumah kita jadi bisa berkomunikasi lebih baik dengan pasangan. Apabila hingga saat ini komunikasi berdua sudah terhambat oleh pekerjaan dikantor, jadi dengan bersihkan rumah bersamaan kita bisa membayar komunikasi yang terhambat hingga saat ini.

Bawalah anak-anak. Lakukan pekerjaan bersihkan rumah dengan mengasyikkan. Bukan saling menyalahkan. Keluarga yang cocok itu berawal dari pasangan yang kreatif buat waktu yang membosankan, menjengkelkan jadi demikian mengasyikkan. Bagilah pekerjaan untuk masing-masing anggota keluarga, sampai beban yang dipikul sang istri tidaklah sangat berat.

Memperkerjakan seorang asisten rumah tangga mungkin saja saja bisa jadi satu jalan keluar, namun kadang kala jadi mengakibatkan k0nflik yang baru.

Apabila memang tak benar-benar membutuhkannya, Anda bisa mempekerjaan asisten rumah tangga yang bekerja paruh waktu. Selain bisa menghemat ongkos, Anda juga tak ribet sediakan ruangan untuk asisten rumah tangga.

Selain itu, gunakan teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan rumah tangga. Seperti mesin pencuci, vacuum cleaner dan lain sebagainya. Apabila memang tak begitu mungkin saja, berarti membagi tugaslah jalan keluar terbaik. Ayolah, luluhkan hati Anda untuk seumpamanya kurangi beban sang istri tercinta.

Sumber: good4shares.blogspot.com


Indahnya Rumah Tangga, Jika Para Suami Turut Membantu Pekerjaan Rumah Sang Istri


Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang otentik.

Dengan ini, Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam.

Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal:

الإسناد من الدين، ولولا الإسناد؛ لقال من شاء ما شاء
“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” (Lihat dalam Muqaddimah Shahih Muslim, Juz I, halaman 12)

Dengan adanya sanad, suatu perkataan tentang ajaran Islam dapat ditelusuri asal-muasalnya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi umat muslim untuk memilah hadits-hadits, antara yang shahih dan yang dhaif, agar diketahui amalan mana yang seharusnya diamalkan karena memang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta amalan mana yang tidak perlu dihiraukan karena tidak pernah diajarkan oleh beliau.

Berkaitan dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, akan kami sampaikan beberapa hadits lemah dan palsu mengenai puasa yang banyak tersebar di masyarakat.

Untuk memudahkan pembaca, kami tidak menjelaskan sisi kelemahan hadits, namun hanya akan menyebutkan kesimpulan para pakar hadits yang menelitinya. Pembaca yang ingin menelusuri sisi kelemahan hadits, dapat merujuk pada kitab para ulama yang bersangkutan.

Hadits 1

صوموا تصحوا
“Berpuasalah, kalian akan sehat.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausath (2/225), oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (3/227).

Hadits ini dhaif (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), juga Al Albani di Silsilah Adh Dha’ifah (253). Bahkan Ash Shaghani agak berlebihan mengatakan hadits ini maudhu (palsu) dalam Maudhu’at Ash Shaghani (51).

Keterangan: jika memang terdapat penelitian ilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu dapat menyehatkan tubuh, makna dari hadits dhaif ini benar, namun tetap tidak boleh dianggap sebagai sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Hadits 2

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, do’anya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1437).

Hadits ini dhaif, sebagaimana dikatakan Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya (1/310). Al Albani juga mendhaifkan hadits ini dalam Silsilah Adh Dha’ifah (4696).

Terdapat juga riwayat yang lain:

الصائم في عبادة و إن كان راقدا على فراشه
“Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Tammam (18/172). Hadits ini juga dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (653).

Yang benar, tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.

Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.

Hadits 3

يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، و قيام ليله تطوعا ، و من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، و من أدى فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة ، و شهر المواساة ، و شهر يزاد فيه رزق المؤمن ، و من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه ، و عتق رقبته من النار ، و كان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء قالوا : يا رسول الله ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم ، قال : يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن ، أو تمرة ، أو شربة من ماء ، و من أشبع صائما سقاه الله من الحوض شربة لايظمأ حتى يدخل الجنة ، و هو شهر أوله رحمة و وسطه مغفرة و آخره عتق من النار ،
“Wahai manusia, bulan yang agung telah mendatangi kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1. 000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai ibadah tathawwu’ (sunnah). Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan,  ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran itu balasannya adalah surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong. Di dalamnya rezki seorang mukmin ditambah. Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa, dosa-dosanya akan diampuni, diselamatkan dari api neraka dan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi sedikitpun” Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan kepada orang yang berpuasa.” Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan hidangan berbuka berupa sebutir kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887), oleh Al Mahamili dalam Amaliyyah (293), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (6/512), Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115)

Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib (2/115), juga didhaifkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi di Sifatu Shaumin Nabiy (110), bahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razi dalam Al ‘Ilal (2/50) juga Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (871) bahwa hadits ini Munkar.

Yang benar, di seluruh waktu di bulan Ramadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapat ampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya. Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini adalah:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا ، غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.38, Muslim, no.760)

Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunan Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan Ramadhan saja. Lebih jelas lagi pada hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Rasulullah bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
“Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’.  Allah pun memberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi setiap malam” (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)

Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar  berdasarkan hadits yang lemah ini. Walaupun keyakinan ini tidak benar, sesungguhnya Allah ta’ala melipatgandakan pahala amalan kebaikan berlipat ganda banyaknya, terutama ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Hadits 4

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم
“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2358), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (4/1616), Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih (289/1), Ibnul Mulaqqin dalam Badrul Munir (5/710)

Ibnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341) : “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Asy Syaukani dalam Nailul Authar (4/301), juga oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Dan doa dengan lafadz yang semisal, semua berkisar antara hadits lemah dan munkar.

Sedangkan doa berbuka puasa yang tersebar dimasyarakat dengan lafadz:

اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, aku memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

Hadits ini tidak terdapat di kitab hadits manapun. Atau dengan kata lain, ini adalah hadits palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Al Mulla Ali Al Qaari dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih: “Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan tambahan ‘wabika aamantu’ sama sekali tidak ada asalnya, walau secara makna memang benar.”

Yang benar, doa berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terdapat dalam hadits:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357), Ad Daruquthni (2/401), dan dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232 juga oleh Al Albani di Shahih Sunan Abi Daud.

Hadits 5

من أفطر يوما من رمضان من غير رخصة لم يقضه وإن صام الدهر كله
“Orang yang sengaja tidak berpuasa pada suatu hari  di bulan Ramadhan, padahal ia bukan orang yang diberi keringanan, ia tidak akan dapat mengganti puasanya meski berpuasa terus menerus.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di Al’Ilal Al Kabir (116), oleh Abu Daud di Sunannya (2396), oleh Tirmidzi di Sunan-nya (723), Imam Ahmad di Al Mughni (4/367), Ad Daruquthni di Sunan-nya (2/441, 2/413), dan Al Baihaqi di Sunan-nya (4/228).

Hadits ini didhaifkan oleh Al Bukhari, Imam Ahmad, Ibnu Hazm di Al Muhalla (6/183), Al Baihaqi, Ibnu Abdil Barr dalam At Tamhid (7/173), juga oleh Al Albani di Dhaif At Tirmidzi (723), Dhaif Abi Daud (2396), Dhaif Al Jami’ (5462) dan Silsilah Adh Dha’ifah (4557). Namun, memang sebagian ulama ada yang menshahihkan hadits ini seperti Abu Hatim Ar Razi di Al Ilal (2/17), juga ada yang menghasankan seperti Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah (2/329) dan Al Haitsami di Majma’ Az Zawaid (3/171). Oleh karena itu, ulama berbeda pendapat mengenai ada-tidaknya qadha bagi orang yang sengaja tidak berpuasa.

Yang benar -wal ‘ilmu ‘indallah- adalah penjelasan Lajnah Daimah Lil Buhuts Wal Ifta (Komisi Fatwa Saudi Arabia), yang menyatakan bahwa “Seseorang yang sengaja tidak berpuasa tanpa udzur syar’i,ia harus bertaubat kepada Allah dan mengganti puasa yang telah ditinggalkannya.” (Periksa: Fatawa Lajnah Daimah no. 16480, 9/191)

Hadits 6

لا تقولوا رمضان فإن رمضان اسم من أسماء الله تعالى ولكن قولوا شهر رمضان
“Jangan menyebut dengan ‘Ramadhan’ karena ia adalah salah satu nama Allah, namun sebutlah dengan ‘Bulan Ramadhan.’”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan-nya (4/201), Adz Dzaahabi dalam Mizanul I’tidal (4/247), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), Ibnu Katsir di Tafsir-nya (1/310).

Ibnul Jauzi dalam Al Maudhuat (2/545) mengatakan hadits ini palsu. Namun, yang benar adalah sebagaimana yang dikatakan oleh As Suyuthi dalam An Nukat ‘alal Maudhuat (41) bahwa “Hadits ini dhaif, bukan palsu”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), An Nawawi dalam Al Adzkar (475), oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari (4/135) dan Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (6768).

Yang benar adalah boleh mengatakan ‘Ramadhan’ saja, sebagaimana pendapat jumhur ulama karena banyak hadits yang menyebutkan ‘Ramadhan’ tanpa ‘Syahru (bulan)’.

Hadits 7

أن شهر رمضان متعلق بين السماء والأرض لا يرفع إلا بزكاة الفطر
“Bulan Ramadhan bergantung di antara langit dan bumi. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali zakat fithri.”

Hadits ini disebutkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/157). Al Albani mendhaifkan hadits ini dalam Dhaif At Targhib (664), dan Silsilah Ahadits Dhaifah (43).

Yang benar, jika dari hadits ini terdapat orang yang meyakini bahwa puasa Ramadhan tidak diterima jika belum membayar zakat fithri, keyakinan ini salah, karena haditsnya dhaif. Zakat fithri bukanlah syarat sah puasa Ramadhan, namun jika seseorang meninggalkannya ia mendapat dosa tersendiri.

Hadits 8

رجب شهر الله ، وشعبان شهري ، ورمضان شهر أمتي
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Adz Dzahabi di Tartibul Maudhu’at (162, 183), Ibnu Asakir di Mu’jam Asy Syuyukh (1/186).

Hadits ini didhaifkan oleh di Asy Syaukani di Nailul Authar (4/334),  dan Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (4400). Bahkan hadits ini dikatakan hadits palsu oleh banyak ulama seperti Adz Dzahabi di Tartibul Maudhu’at (162, 183), Ash Shaghani dalam Al Maudhu’at (72), Ibnul Qayyim dalam Al Manaarul Munif (76), Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Tabyinul Ujab (20).

Hadits 9

من فطر صائما على طعام وشراب من حلال صلت عليه الملائكة في ساعات شهر رمضان وصلى عليه جبرائيل ليلة القدر
“Barangsiapa memberi hidangan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang halal, para malaikat bershalawat kepadanya selama bulan Ramadhan dan Jibril bershalawat kepadanya di malam lailatul qadar.”

Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (1/300), Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1441), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Adh Dhuafa (3/318), Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib (1/152)

Hadits ini didhaifkan oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhuat (2/555), As Sakhawi dalam Maqasidul Hasanah (495), Al Albani dalam Dhaif At Targhib (654)

Yang benar,orang yang memberikan hidangan berbuka puasa akan mendapatkan pahala puasa orang yang diberi hidangan tadi, berdasarkan hadits:

من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Siapa saja yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)

Hadits 10

رجعنا من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر . قالوا : وما الجهاد الأكبر ؟ قال : جهاد القلب
“Kita telah kembali dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar.” Para sahabat bertanya: “Apakah jihad yang besar itu?” Beliau bersabda: “Jihadnya hati melawan hawa nafsu.”

Menurut Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya (2/6) hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Az Zuhd. Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Takhrijul Kasyaf (4/114) juga mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh An Nasa’i dalam Al Kuna.

Hadits ini adalah hadits palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam di Majmu Fatawa (11/197), juga oleh Al Mulla Ali Al Qari dalam Al Asrar Al Marfu’ah (211). Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (2460) mengatakan hadits ini Munkar.

Hadits ini sering dibawakan para khatib dan dikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untuk mengatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan lebih utama dari jihad berperang di jalan Allah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Hadits ini tidak ada asalnya. Tidak ada seorang pun ulama hadits yang berangapan seperti ini, baik dari perkataan maupun perbuatan Nabi. Selain itu jihad melawan orang kafir adalah amal yang paling mulia. Bahkan jihad yang tidak wajib pun merupakan amalan sunnah yang paling dianjurkan.” (Majmu’ Fatawa, 11/197).

Artinya, makna dari hadits palsu ini pun tidak benar karena jihad berperang di jalan Allah adalah amalan yang paling mulia. Selain itu, orang yang terjun berperang di jalan Allah tentunya telah berhasil mengalahkan hawa nafsunya untuk meninggalkan dunia dan orang-orang yang ia sayangi.

Hadits 11

قال وائلة : لقيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم عيد فقلت : تقبل الله منا ومنك ، قال : نعم تقبل الله منا ومنك
“Wa’ilah berkata, “Aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada hari Ied, lalu aku berkata: Taqabbalallahu minna wa minka.” Beliau bersabda: “Ya, Taqabbalallahu minna wa minka.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (2/319), Al Baihaqi dalam Sunan-nya (3/319), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (3/1246)

Hadits ini didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhuafa (7/524), oleh Ibnu Qaisirani dalam Dzakiratul Huffadz (4/1950), oleh Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (5666).

Yang benar, ucapan ‘Taqabbalallahu Minna Wa Minka’ diucapkan sebagian sahabat berdasarkan sebuah riwayat:

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض : تقبل الله منا ومنك
Artinya:
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya ketika saling berjumpa di hari Ied mereka mengucapkan: Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amal ibadah saya dan amal ibadah Anda)”

Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Mughni (3/294), dishahihkan oleh Al Albani dalam Tamamul Minnah (354). Oleh karena itu, boleh mengamalkan ucapan ini, asalkan tidak diyakini sebagai hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Hadits 12

خمس تفطر الصائم ، وتنقض الوضوء : الكذب ، والغيبة ، والنميمة ، والنظر بالشهوة ، واليمين الفاجرة
“Lima hal yang membatalkan puasa dan membatalkan wudhu: berbohong, ghibah, namimah, melihat lawan jenis dengan syahwat, dan bersumpah palsu.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Jauraqani di Al Abathil (1/351), oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (1131)

Hadits ini adalah hadits palsu, sebagaimana dijelaskan Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (1131), Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (1708).

Yang benar, lima hal tersebut bukanlah pembatal puasa, namun pembatal pahala puasa. Sebagaimana hadits:

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة أن يدع طعامه وشرابه
“Orang yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, serta mengganggu orang lain, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya.” (HR. Bukhari, no.6057)

Demikian, semoga Allah memberi kita taufiq untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam yang sahih. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan ampunannya kepada kita di bulan mulia ini. Semoga amal-ibadah di bulan suci ini kita berbuah pahala di sisi Rabbuna Jalla Sya’nuhu.

وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber: muslim.or.id

Inilah 12 Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan



INFOLUBUKLINGGAU - KONI Provinsi Sumsel terus upayakan agar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Sumsel 2017 tetap digelar. Salah satunya dengan memikirkan efisiensi dana untuk pelaksanaan, 18-26 November nanti.

Ahmad Yani, ketua Umum Cabang Olahraga (Cabor) Wushu (WI) Sumsel menegaskan, Porprov harga mati. “Jadi, harus tetap berlangsung. Sekarang tinggal masalah teknis dari rekan-rekan masing-masing pengurus cabor,” kata Yani, sapaan akrabnya, usai rapat koordinasi Porprov XI di aula KONI Sumsel, Rabu (7/6) petang.

Yani paham jika sekarang pemerintah sedang menggalakkan efisiensi. Tidak terkecuali, Pemerintah Sumsel beserta kabupaten dan kota di Bumi Sriwijaya. “Kita tidak usah berharap terlalu jauh. Jadi, maksud kami begini, kita ambil alternatif terjelak. Masalah pertandingan, lebih dimaksimalkan pertandingan saja. Misal, seharusnya tiga hari, tapi bisa dilaksanakan dua hari, ya kita laksanakan dua hari,” terang pria berbadan besar ini.

Sementara itu, Aliyudin Arsal, sekretaris Cabor Karate (Forki) Sumsel mengatakan, Porprov 2017 adalah pembinaan. Sudah digadang-gadang jauh-jauh hari, tapi ternyata kembali harus bernyanyi ya dana ya dana dana.

“Ya, kalau memang dananya terbatas, misal hanya Rp1 miliar, ya kita harus bagi per cabor berapa sesuai kebutuhan peralatan dan perlengkapan. Jadi, kita harus bisa menyesuaikan. KONI kabupaten/kota, peserta, semua harus tahu biar nanti tidak mengeluh,” timpal dia.


Hunce J Hamzah, sekretaris Cabor Renang (PRSI) Sumsel, mengutarakan hal senada. “Apalagi, kontingen peserta sudah mempersiapkan diri. Bahkan, ada daerah sampai menitipkan atlet ke daerah lain untuk persiapan Porprov,” terangnya.

Porprov 2017 seharusnya dilaksanakan di Muara Enim. Karena keterbatasan dana, Muara Enim mengundurkan diri, maka dipindahkan ke Palembang. Atas hasil rapat anggota di Prabumulih beserta KONI dan pengurus cabor, tetap diselenggarakan KONI Sumsel.

Porprov dilaksanakan dua tahun sekali. Pada 2017, akan memperlombakan 28 cabor. Lalu 2019, akan digelar di Prabumulih dan 2021 dipusatkan di OKU Raya (OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan). Karena itu, sulit untuk mengundurkan pelaksanaan Porprov. Apalagi, 2018 akan menghadapi Asian Games XVIII dan pilkada serentak di sembilan daerah.

Sedangkan 2019, sudah dilaksanakan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Bengkulu. “Juni sudah entry by name. Kita prioritaskan nomor pertandingan pada Porprov X di Lubuklinggau 2015 dan mengacu pada PON (Pekan Olahraga Nasional),” kata Dhennie Zainal, ketua panitia persiapan Porprov XI.

“Ya, makanya hari ini kita urun rembuk dengan teman-teman cabor. Intinya, kita akan laksanakan dengan seefisien mungkin. Misal, panitia pertandingan bisa di-backup dua orang, kenapa harus empat. Begitu juga pelaksanaan masing-masing cabor, jika bisa empat hari, kan tidak harus enam hari,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumsel ini.

Namun, Dhennie enggan membeberkan jumlah dana yang akan dicairkan untuk pesta multievent antarkabupaten dan kota se-Sumsel ini. Menurutnya, anggaran baru akan dipastikan dalam waktu dekat setelah menghadap Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin.

“Hari ini kita hanya undang cabor atletik, catur, karate, wushu, senam, taekwondo, tenis lapangan, sepatu roda, dan panahan. Kemudian, sepak bola, bermotor, kempo, sepak takraw, renang, dan bulu tangkis. Sisanya nanti akan kita undang juga. Setelah itu, baru kita bicara dengan para kontingen KONI kabupaten dan kota se-Sumsel,” terangnya. (/sumeks.co.id)

Porprov XI Terancam Batal, Kok Bisa? Ini Penjelasannya


INFOLUBUKLINGGAU - Sajian ayam dan lele goreng dengan sambal pasti jadi favorit banyak orang.

Tidak hanya di pedagang kaki lima, menu berupa daging ayam atau lele dengan tambahan sayur dan sambal ini juga mulai banyak disajikan restoran.

Sebut saja warung pecel lele, dengan ciri khas spanduk putih bertuliskan 'PECEL LELE/PECEL AYAM'. Siapa yang tidak pernah melihatnya. 

Buat kamu yang suka makan pecel lele, pernah gak sih penasaran mengapa semua spanduk tukang pecel lele atau soto khas Lamongan rata-rata bergambar sama?

Walaupun jika kamu perhatikan secara detail tidak sama persis, tetapi komposisi yang dipakai bisa dibilang sama.

Latar belakang putih dengan gradasi warna oranye dan kuning serta garis tepi berwarna hijau juga menjadi identitas spanduk tersebut.

Lantas apa alasan di balik kemiripan tersebut?

Sebagai Ciri

Ternyata desain spanduk dari warung pecel juga soto Lamongan memang disengaja sama, sebagai ciri dari warung khas Lamongan, Jawa Timur.

Desain spanduk yang sudah menyebar dengan skala nasional ini dibuat dalam partai besar. Seratus meter kain bisa dipakai untuk 10 warung. Biasanya, tempat pembuatan menyebar dari mulut ke mulut.

Desainnya secara umum juga mengikuti yang sudah ada, sehingga spanduk yang dihasilkan memiliki kemiripan.

Sebagai Identitas

Di Jakarta, sejak tahun 1952 sudah ada paguyuban bernama Forum Silaturahmi Putra Lamongan (Pualam).

Paguyuban yang bersifat umum ini memudahkan pengusaha kuliner asal lamongan untuk masuk ke dalamnya.

Bahkan mereka yang bergerak di bidang kuliner selalu mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya.

Nah penggunaan spanduk yang seragam inilah yang dijadikan sebagai identitas mereka. Dan juga agar kelompok paguyunban mereka dikenal.

Pokoknya, ibarat anak motor, spanduk itu ibarat almamater yang menandakan bahwa makanan ini khas arek Lamongan.

Spanduk pecel lele dan soto khas Lamongan ini biasanya dibuat dengan cara dilukis. Namun, seiring bergesernya zaman, teknik-teknik pencetakan baru mulai dipakai.

(Berbagai sumber)

Terkuak Inilah Alasan Mengapa Spanduk Pecel Lele Semua Sama

INFOLUBUKLINGGAU - Dua kakak beradik Pebri (18)‎ dan P (17), warga Jalan Keramat Abadi Rt. 05 Kelurahan Ceremeh Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau ‎terpaksa harus merayakan lebaran hari raya Idul Fitri di jeruji tahanan. 

Setelah berhasil diamankan pada Minggu pada (4/6/2017) pukul sekira 22.00 WIB oleh Tim Buser Mapolres Lubuklinggau yang dipimpin Kanit Pidum Iptu Hendrawan.

Febri diciduk di belakang SD Jalan Ceremeh tanpa perlawanan, sedangkan P diamankan sedang bermain di warnet yang juga masih di Jalan Ceremeh.
‎Kedua kakak beradik yang berprofesi sebagai pengamen ini dibekuk berdasarkan Laporan Polisi  LP-B/ 137 / V / 2017 / Sumsel / Res Llg tanggal 13 mei 2017.

Dengan ‎identitas pelapor ‎ Beliyansyah (23)‎ warga Jalan Moneng Sepati Rt. 02 Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
"Aksi pencuriannya pada ‎Jumat (12/5/2017) pukul  23.45 WIB. Namun baru dilaporkan keesokan harinya Sabtu (13/5 2017)," ungkap Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga, melalui Kasatreskrim Mapolres Lubuklinggau, AKP Ali Rojikin pada Tribunsumsel.Com, Rabu (7/6/2017).

Saat itu Beli datang ke warnet  Speed 3 sebelah Ras Photo di Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur II‎ menggunakan sepeda motor KTM dengan ‎nomor polisi (Nopol)  BG 6111 H‎.
 Sesampainya di parkir warnet Beli lupa mengunci stang motornya langsung masuk main ke dalam warnet.

‎"Ketika Beli sudah di dalam warnet Febri dan P dibantu oleh dua orang rekannya  Randi dan Andi yang saat ini sudah berstatus sebagai (DPO) melihat motor Beli tidak terkunci. Mereka pun langsung mendorong dan membawa kabur sepeda motor beli‎ menuju  Desa Kepala Curup, Kabupaten  Rejanglebong Bengkulu dan menjualnya seharga Rp 2.5 juta," ujarnya. (Tribunsumsel)

Kakak Beradik Ini Harus Merayakan Lebaran di Kantor Polisi Karena Melarikan Motor

INFOLUBUKLINGGAU - Setelah terkangkapnya  aksi nakal Amri (39) dan pamannya (Kodri) yang menjual daging sapi dioplos dengan daging babi di pasar Inpres Kota Lubuklinggau, rupanya berimbas terhadap menurunnya minat pembeli.



Khususnya pelaku usaha yang memerlukan daging untuk bahan usaha, seperti bakso dan rumah makan saat ini menjadi was-was untuk berbelanja daging.
Akibatnya ‎para pedagang saat ini mengeluh lantaran banyak pedagang bakso langganan mereka mengurangi jumlah pembelian. Bahkan ada yang memilih libur berlangganan daging sebelum adanya kepastian dari pemerintah.

"Langganan saya pedagang bakso ada 10 orang. Hari ini salah seorang pedagang datang, mengatakan untuk hari ini ia stop dulu sementara, karena pembeli mulai kemarin siang agak sepi. Biasanya setiap hari pelanggan saya itu langganan 15 Kg sehari," ujar Topik (35) salah satu diantara pedagang daging di Pasar Inpres ‎pada Tribunsumsel.Com, Senin (5/6).

Menurut Topik imbas lainnya terjadi kepada para pembeli. ‎karena dari pagi sampai siang biasanya para pembeli tidak terlalu banyak bertanya. Namun sejak pagi tadi banyak pembeli yang hanya bertanya saja apakah daging di jual halal atau tidak.


Dalam sehari Topik mengaku biasanya mampu menjual 100 kg daging, baik kepada langganan maupun kepada pembeli umum. Namun imbas saat ini ia mengaku penurunan pelanggan dan pembeli mencapai 40 persen.
"Artinya masyarakat sekarang mulai was-was untuk membeli daging. ‎Yang terkena dampaknya adalah kita, biasanya dari pagi sudah banyak yang beli. Namun hingga siang ini hanya sedikit masyarakat umum yang beli," katanya.

Sumber: Tribunsumsel.Com

Akibat Heboh Daging Celeng, Pembeli Daging Turun 40 persen

Polisi Ciduk Pengoplos Daging Sapi dan Babi di Lubuklinggau

INFOLUBUKLINGGAU - Dua pedagang pasar Inpres kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diciduk Polisi karena diketahui mengoplos daging sapi dengan daging babi hutan (celeng). Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan 52 kilogram (kg) daging celeng siap untuk dijual.

Kapolresta Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga mengenai adanya pedagang sapi yang mengoplos dengan daging babi. Dia kemudian melakukan pemeriksaan dan membuntuti tersangka, hingga akhirnya kedua tersangka tertangkap tangan saat akan menjual daging sapi yang telah dioplos dengan daging babi.

"Kemarin itu unit pidsus mendapat laporan dari warga kalau ada pedagang yang menjual daging sapi dicampur daging babi. Kemudian dilakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap kedua tersangka ini," ujar Hajat Mabrur saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (4/6/2017).

Kedua tersangka yang diketahui bernama Kodri sebagai pemilik kios dan Amri sebagai karyawan, mengaku jika tersangka telah mengoplos kedua daging itu. Bahkan, dalam sehari tersangka mampu menjual hampir 50 kg daging dengan keuntungan perhari mencapai hampir Rp 1 juta rupiah.

"Jadi daging babi itu 40 kg dicampur dengan 10 kg daging sapi dan dijual di kios daging miliknya yang berada di pasar Inpres dari pukul 04.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Untuk keuntungan itu sangat besar karena mencapai Rp 900 ribu perhari," sambung Hajat.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Ali Rojikin menambahkan kedua tersangka telah berjualan di kios daging tersebut selama 6 tahun. Keduanya mulai mengoplos daging sapi dengan babi selama 6 bulan terakhir.

"Kalau jual daging sudah 6 tahun lebih, tapi mulai campur dengan babi itu sekitar 6 bulan. Di mana daging babi didapat dari seseorang yang saat ini sedang dalam pengejaran dan telah masuk DPO," terang Ali.

Sebagaimana diketahui, tersangka Kodri membeli daging babi dari TAR (DPO) seharga Rp 20 ribu/kg dan dijual seharga Rp 80 sampai Rp 100/kg. Dalam sehari, keduanya mampu menjual 40 kg sampai 100 kg daging sapi dengan campuran daging babi. 

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terkait siapa saja yang menjadi pelanggan daging di kios miliknya. Termasuk adanya pelanggan dari pengusaha bakso, rumah makan dan konsumsi rumahan.

"Sekarang kita sedang mendalami siapa saja konsumennya, termasuk mengejar TAR yang menyediakan daging babi tersebut," tutup Ali. 

Sumber: detik

Polisi Tangkap Pengoplos Daging Sapi dan Babi di Lubuklinggau

Gara-Gara Persaingan Jualan Es Orang Ini Harus Masuk Rumah Sakit

INFOLUBUKLINGGAU - Aksi baku hantam dan nyaris berujung maut antara Irlandi (‎35), dan Nanda (17) di ‎depan Museum Subkos, Jalan Garuda, Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, pukul 14.30 ‎WIB.
Beruntung dalam perkelahian tersebut tidak sampai merenggut korban jiwa.
Namun ‎Irlandi harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sobirin milik Kabupaten Mura, Kota Lubuklinggau karena menderita sejumlah luka tusuk di bagian pipi kiri dan punggung ‎belakang. 
‎Perkelahian antara warga Kelurahan Jawa Kanan SS, dengan warga Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur ‎II ini bermula, ‎saat istri Irlandi dan ibu Nanda terjadi cekcok mulut diduga akibat persaingan bisnis jualan es.
Saat itu, Nanda yang sedang ada di rumah diberitahu oleh seorang temannya yang mengatakan jika ibunya sedang berkelahi dengan Istri Irlandi.
Mendapat kabar tersebut, Nanda langsung berangkat menuju pasar untuk mencari Irlandi dan Istrinya.
Sesampainya di pasar ‎Nanda langsung menemui Irlandi.
Setelah bertemu cekcok mulut pun terjadi antara keduanya, hingga berujung penusukan kepada Irlandi.

Usai menusuk Irlandi, Nanda pun langsung pergi melarikan diri, sedangkan Irlandi langsung dibawa ke rumah ‎sakit untuk mendapat pertolongan pertama.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Ma‎brur Bujangga melalui Kapolsek Lubuklinggau Barat, IPTU Sopian Hadi membenarkan kejadian tersebut.
Ia menuturkan ketika mendapat kabar, pihaknya langsung menurunkan anggota mendatangi TKP dan melihat kondisi korban di rumah sakit.

"Korban saat ini mengalami luka dibagian pipi kiri dan punggung belakang, diduga penyebabnya karena tusukan pisau. Hanya saja itu baru dugaan yang terlihat. Namun untuk lebih jelasnya kita menunggu hasil visum, sedangkan istri Irlandi mengalami luka bekas gigitan di tangan kirinya," ujarnya.
Sedangkan untuk alat yang digunakan untuk menusuk Irlandi yang di duga pisau, saat ini ‎sudah diamankan di Mapolsek Lubuklinggau Barat.
Sementara untuk pelaku diketahui seorang resedivis kasus jambret.
"Sekarang ‎masih dalam pengejaran anggota dilapangan. ‎Setelah sebelumnya anggota kita mendatangi rumahnya. Namun sesampainya disana dia (Nanda) sudah tidak ada lagi,"pungkasnya.

Sumber: tribunnews

Gara-Gara Persaingan Jualan Es Orang Ini Harus Masuk Rumah Sakit